Pengembangan Potensi Pariwisata Pemandian Ratu Darah Putih

Authors

  • M. Irsyad M. Abdul Haq Universitas Ma'arif Lampung, Indonesia
  • Muhammad S. Nabilun N Universitas Ma'arif Lampung, Indonesia
  • Dinul Musthafa Al Faruq Universitas Ma'arif Lampung, Indonesia
  • Dwi Panji Alfian Universitas Ma'arif Lampung, Indonesia
  • Zahrotul Firdaus Universitas Ma'arif Lampung, Indonesia
  • Sintawati Sintawati Universitas Ma'arif Lampung, Indonesia
  • Indah Astuti Universitas Ma'arif Lampung, Indonesia
  • Septi Wulandari Universitas Ma'arif Lampung, Indonesia
  • Devi Selomitha Putri Universitas Ma'arif Lampung, Indonesia
  • Fauzi Ahmad Nur Alif Universitas Ma'arif Lampung, Indonesia
  • Hijriatun Hikmah Khasanah Universitas Ma'arif Lampung, Indonesia
  • Rizky Hidayatullah Universitas Ma'arif Lampung, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.71365/ejpm.v3i1.82

Keywords:

Asset Based Community Development (ABCD), Pariwisata Berkelanjutan, Pemandian Ratu Darah Putih, Pemberdayaan Masyarakat

Abstract

Pemandian Ratu Darah Putih di Kampung Maringgai, Kabupaten Lampung Timur, memiliki potensi wisata yang besar, namun belum dikelola secara optimal. Masalah utama yang dihadapi meliputi kurangnya fasilitas dasar, minimnya promosi, rendahnya kesadaran masyarakat, pengelolaan yang belum profesional, dan kurangnya perhatian terhadap pelestarian nilai sejarah dan budaya. Tujuan pengabdian ini adalah untuk meningkatkan kualitas infrastruktur dan fasilitas, meningkatkan promosi dan pemasaran, meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat, menciptakan pengelolaan wisata yang profesional dan berkelanjutan, serta melestarikan nilai sejarah dan budaya. Metode yang digunakan adalah pendekatan Asset Based Community Development (ABCD) dengan lima tahapan: Discovery (menemukan aset lokal), Dream (merumuskan visi bersama), Design (merancang program), Define (menentukan prioritas), dan Destiny (melaksanakan program). Hasil pengabdian menunjukkan peningkatan fasilitas dasar seperti pembuatan papan petunjuk arah, banner pariwisata, dan perbaikan toilet serta area parkir. Upaya promosi melalui media sosial dan website telah dilakukan sebagai langkah awal untuk meningkatkan visibilitas destinasi. Partisipasi aktif masyarakat dalam program ini telah meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kebersihan dan melestarikan nilai sejarah serta budaya. Kesimpulan dari pengabdian ini adalah pendekatan ABCD berhasil mengatasi permasalahan yang dihadapi dan mencapai tujuan pengembangan pariwisata yang berkelanjutan. Program ini diharapkan dapat memberikan manfaat ekonomi dan sosial bagi masyarakat Kampung Maringgai.

References

Data, T. P. (2019). Observasi. Wawancara, Angket Dan Tes.

Fadhallah, R. A. (2021). Wawancara. Unj Press.

Hulu, R., & Aryaningtyas, A. T. (2024). PARIWISATA BERBASIS MASYARAKAT DI DESA DOPLANG: TANTANGAN DAN PELUANG DALAM PENINGKATAN EKONOMI LOKAL. Jurnal Pariwisata PaRAMA: Panorama, Recreation, Accomodation, Merchandise, Accessbility, 5(3), 158–198.

Ira, W. S., & Muhamad, M. (2020). Partisipasi masyarakat pada penerapan pembangunan pariwisata berkelanjutan (studi kasus desa wisata pujon kidul, kabupaten malang). Jurnal Pariwisata Terapan, 3(2), 124–135.

Permatasari, I. (2022). Peran model pengembangan pariwisata berbasis masyarakat (Community based tourism) dalam mewujudkan pariwisata berkelanjutan (Sustainable tourism) di Bali. Kertha Wicaksana, 16(2), 164–171.

Prahana, N. E. (1993). Cerita rakyat dari Lampung (Vol. 1). Grasindo.

Prakoso, A. A. (2022). Transformasi desa wisata. Pena Persada.

Rijali, A. (2018). Analisis data kualitatif. Alhadharah: Jurnal Ilmu Dakwah, 17(33), 81–95.

Rusyidi, B., & Fedryansah, M. (2018). Pengembangan pariwisata berbasis masyarakat. Focus: Jurnal Pekerjaan Sosial, 1(3), 155–165.

Salahuddin, N. (2015). Panduan KKN ABCD UIN Sunan Ampel Surabaya asset based community-driven development (ABCD). LP2M UIN Sunan Ampel Surabaya.

Setyawan, W. H., Rahayu, B., Muafiqie, H., Ratnaningtyas, M., & Nurhidayah, R. (2022). Asset Based Community Development (ABCD). Angewandte Chemie International Edition, 6(11), 951–952.

Suardana, I. W. (2013). Analisis kebijakan pengembangan pariwisata. Seminar Nasional: Unud.

Sudarsono, B. (2017). Memahami dokumentasi. Acarya Pustaka: Jurnal Ilmiah Perpustakaan Dan Informasi, 3(1), 47–65.

Data, T. P. (2019). Observasi. Wawancara, Angket Dan Tes.

Fadhallah, R. A. (2021). Wawancara. Unj Press.

Hulu, R., & Aryaningtyas, A. T. (2024). Pariwisata Berbasis Masyarakat di Desa Doplang: Tantangan dan Peluang dalam Peningkatan Ekonomi Lokal. Jurnal Pariwisata PaRAMA: Panorama, Recreation, Accomodation, Merchandise, Accessbility, 5(3), 158–198.

Ira, W. S., & Muhamad, M. (2020). Partisipasi masyarakat pada penerapan pembangunan pariwisata berkelanjutan (studi kasus desa wisata Pujon Kidul, Kabupaten Malang). Jurnal Pariwisata Terapan, 3(2), 124–135.

Permatasari, I. (2022). Peran model pengembangan pariwisata berbasis masyarakat (Community-Based Tourism) dalam mewujudkan pariwisata berkelanjutan (Sustainable Tourism) di Bali. Kertha Wicaksana, 16(2), 164–171.

Prahana, N. E. (1993). Cerita rakyat dari Lampung (Vol. 1). Grasindo.

Prakoso, A. A. (2022). Transformasi desa wisata. Pena Persada.

Rijali, A. (2018). Analisis data kualitatif. Alhadharah: Jurnal Ilmu Dakwah, 17(33), 81–95.

Rusyidi, B., & Fedryansah, M. (2018). Pengembangan pariwisata berbasis masyarakat. Focus: Jurnal Pekerjaan Sosial, 1(3), 155–165.

Downloads

Published

2025-03-31

How to Cite

Haq, M. I. M. A., Muhammad S. Nabilun N, Faruq, D. M. A., Alfian, D. P., Firdaus, Z., Sintawati, S., Astuti, I., Wulandari, S., Putri, D. S., Alif, F. A. N., Khasanah, H. H., & Hidayatullah, R. (2025). Pengembangan Potensi Pariwisata Pemandian Ratu Darah Putih. Educommunity Jurnal Pengabdian Masyarakat, 3(1), 23–35. https://doi.org/10.71365/ejpm.v3i1.82

Issue

Section

Articles