Pembinaan Optimalisasi Limbah Air Beras dan Air Kelapa untuk Pupuk Organik di Kampung Terbanggi Mulya
DOI:
https://doi.org/10.71365/ejpm.v2i2.66Keywords:
Limbah Organik, Pembuatan Pupuk, Pupuk Organik CairAbstract
Penggunaan pupuk kimia (anorganik) telah menjadi metode utama dalam meningkatkan hasil pertanian, meskipun memiliki banyak dampak negatif. Oleh karena itu, kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada Kelompok Wanita Tani (KWT) Kartini di Terbanggi Mulya, Bandar Mataram, mengenai pentingnya penggunaan pupuk organik guna mengurangi ketergantungan terhadap pupuk kimia. Dalam program ini, pendekatan yang digunakan adalah metode ABCD (Asset-Based Community Development), yakni metode pengembangan masyarakat berbasis pada aset lokal yang tersedia di wilayah tersebut. Pelaksanaan program melibatkan pelatihan pembuatan pupuk organik cair dengan memanfaatkan limbah air cucian beras dan air kelapa. Pupuk ini memiliki berbagai manfaat, antara lain memperkuat batang tanaman, meningkatkan bobot hasil panen, mengurai bahan organik, mendorong pertumbuhan tanaman, serta meningkatkan ketahanan terhadap hama dan penyakit. Kegiatan dimulai dengan mengidentifikasi potensi limbah yang paling banyak dihasilkan oleh masyarakat desa. Tim melakukan wawancara dengan Kepala Desa, beberapa warga, dan Ketua KWT Kartini, Ibu Eka Ravitri, untuk mendapatkan data terkait. Setelah itu, dilakukan proses pembuatan pupuk organik cair melalui eksperimen, diikuti dengan sosialisasi kepada masyarakat. Hasil kegiatan ini memberikan peningkatan pengetahuan dan keterampilan bagi masyarakat Desa Terbanggi Mulya dalam memproduksi pupuk organik cair, khususnya dari limbah air cucian beras, yang diharapkan mampu mengurangi penggunaan pupuk kimia sekaligus menekan biaya pembelian pupuk. Implikasi dari kegiatan ini adalah terwujudnya kemandirian petani dalam menyediakan pupuk ramah lingkungan, yang berdampak positif pada keberlanjutan pertanian dan pengurangan beban ekonomi. Sebagai rekomendasi, pemerintah desa diharapkan dapat terus mendukung pelatihan serupa dan menyediakan akses informasi yang lebih luas mengenai manfaat dan metode pembuatan pupuk organik.
References
Adler, P. A., Adler, P., & Fontana, A. (1987). Everyday Life Sociology. Annual Review of Sociology, 13(Volume 13, 1987), 217–235. https://doi.org/10.1146/annurev.so.13.080187.001245
Adriyani, F. Y., Hasanudin, T., & Rangga, K. K. (2023). Perilaku Kelompok Tani Padi Sawah dalam Mengatasi Kelangkaan Pupuk Bersubsidi di Kecamatan Trimurjo, Kabupaten Lampung Tengah, Provinsi Lampung. Jurnal Penyuluhan, 19(01), 159–169. https://doi.org/10.25015/19202341709
Dwijayanto, A., Munawir, K., & Rifai, M. K. (2023). Pendampingan Peningkatan Kapasitas Petani Melalui Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik Cair. Abdimas Indonesian Journal, 3(1), 1–8. https://doi.org/10.59525/aij.v3i1.224
Fisher, K., Geenen, J., Jurcevic, M., McClintock, K., & Davis, G. (2009). Applying asset-based community development as a strategy for CSR: A Canadian perspective on a win–win for stakeholders and SMEs. Business Ethics: A European Review, 18(1), 66–82. https://doi.org/10.1111/j.1467-8608.2009.01549.x
Harrison, R., Blickem, C., Lamb, J., Kirk, S., & Vassilev, I. (2019). Asset-Based Community Development: Narratives, Practice, and Conditions of Possibility—A Qualitative Study With Community Practitioners. Sage Open, 9(1), 2158244018823081. https://doi.org/10.1177/2158244018823081
Kasmawan, I. G. A., & Sutapa, G. N. (n.d.). Pembuatan Pupuk Organik Cair Menggunakan Teknologi Komposting Sederhana.
Kautsar, M. R., Sofyan, S., & Makmur, T. (2020). Analisis Kelangkaan Pupuk Bersubsidi dan Pengaruhnya Terhadap Produktivitas Padi (Oryza sativa) di Kecamatan Montasik Kabupaten Aceh Besar. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian, 5(1), Article 1.
Maspupah, U., Wijaya, A. B., Aziz, N. F., Atiyah, I. N., Aminah, M., Winanda, S. A., Prayog, S. F., Afiyah, H. N., & Nisa, K. (2023). Pemanfaatan Limbah Rumah Tangga Berupa Sisa Sayuran dan Sisa Buah-Buahan Sebagai Alternative Pupuk Organik Cair (POC) Dan Solusi Pengelolaan Sampah di Desa Sanggreman, Kecamatan Rawalo, Kabupaten Banyumas. Kampelmas, 2(2), 785–797.
Maulia, T., Fathurrahman, R., Claudia, P. C., Sidauruk, T., & Rahmadi, M. T. (2023). Analisis Kelangkaan Pupuk Bersubsidi Untuk Petani Padi (Studi Kasus Dusun VIII Desa Pematang Setrak Kecamatan Teluk Mengkudu).
McKeown, T. (2018). “The empirical study of great power politics” (review of Copeland (2015).
McKnight, J. (2017). Asset-Based Community Development: The Essentials.
Rahmawati, M., Sujana, N., & Rantau, M. I. (2024). Implementasi Program Gotong Royong Cegah Stunting (Goceng) Di Kecamatan Cipondoh Kota Tangerang. Jurnal ISO: Jurnal Ilmu Sosial, Politik Dan Humaniora, 4(2), 11–11. https://doi.org/10.53697/iso.v4i2.1840
Umam, K., Karim, A., Alalloh, R. M., Wima, A. E. W., & Fathoni, F. S. (2023). Penanggulangan Kelangkaan Pupuk Kimia Dengan Pembuatan Biosaka Dan POC Di Desa Selomukti Kecamatan Mlandingan Kabupaten Situbondo. Ngarsa: Journal of Dedication Based on Local Wisdom, 3(2), Article 2. https://doi.org/10.35719/ngarsa.v3i2.446.